- Selamat datang di nurrohman.com Media Komunikasi dan Informasi tentang Pendidikan dan Pembelajaran

Jenis Jenis Bilangan dalam Matematika Dasar
Setelah memahami konsep bilangan, sahabat nurrohman.com dapat menyimak paparan berikut ini mengenai jenis-jenis bilangan yang perlu diketahui oleh peserta didik SD dan SMP.
-
Bilangan Asli adalah Bilangan yang Paling Sederhana
Terdapat dua pemahaman mengenai himpunan bilangan asli. Pertama, secara tradisional, bilangan tradisional merupakan himpunan bilangan positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, …}. Kedua, bilangan asli dipahami sebagai himpunan bilangan nol dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, …}.
Konsep bilangan asli menjadi salah satu konsep matematika paling sederhana. Tidak hanya itu, konsep bilangan asli menjadi konsep pertama yang dapat dipelajari dan dipahami oleh manusia bahkan dari beberapa riset menunjukkan jika beberapa jenis kera juga dapat memahaminya.
Bilangan asli digunakan sebagai pembilang, penghitung, dan sebagainya. Bilangan asli memiliki kaitan dengan bilangan prima. Tidak hanya itu, dalam matematika lanjut, bilangan asli dapat diterapkan untuk mengurutkan dan mendefinisikan sifat hitungan suatu himpunan.
Setiap bilangan, misalnya 1 merupakan konsep asbtrak yang tidak bisa ditangkap oleh indera manusia, tetapi memiliki sifat universal. Salah satu cara untuk memperkenalkan konsep semua himpunan bilangan asli sebagai sebuah struktur abstrak melalui aksioma peano.
Konsep bilangan-bilangan yang lebih umum dan lebih luas memerlukan pembahasan lebih jauh. Bahkan, tidak jarang memerlukan adanya kedalaman logika untuk dapat memahami dan mendefinisikannya.
Sebagai contoh dalam teori matematika, himpunan semua bilangan rasional dapat dibangun secara bertahap, dimulai dari himpunan bilangan-bilangan asli. Grameds, dapat memahami himpunan bilangan asli sebagai himpunan bilangan bulat potisit yang bukan nol. Sebutan lain dari bilangan asli adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer positif). Sebagai contoh bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,…
1.1 Bilangan Genap
Bilangan gemap adalah nilangan yang habis dibagi dengan 2. Bilangan genap biasanya dituliskan ( notasi) sebagai 2n, atau 2.n dengaan n=natural atau bilangan Asli, dan titik merupakan operasi perkalian. Jadi himpunaan biangan genap adalah : { 2, 4, 6, 8, …}
1.2 Bilangan Ganjil
Bilangan Ganjil adalah bilangan yang jika ibagi 2 akan bersisa 1 atau tidak habis dibagi 2. Bilangan ganjil sering dinotasikan sebagai 2n-1. Jadi himpunan bilangan ganjil adalah: { 1, 3, 5, 7, … }
1.3 Bilangan Prima
Bilangan prima merupakan bilangan asli yang lebih besar daripada 1 serta faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Sebagai contoh angka 2 dan 3 menjadi bagian dari bilangan prima. Sedangkan, 4 bukan bilangan prima karena 4 dapat dibagi 2.
Sepuluh bilangan prima pertama terdiri dari angka 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, dan 29. Jika suatu bilangan yang lebih besar dari satu, tidak termasuk dalam bilangan prima maka bilangan tersebut disebut dengan bilangan komposit.
Cara paling sederhana untuk menentukan bilangan prima yang lebih kecil dari bilangan tertentu adalah dengan menerapkan saringan Eratosthenes. Secara
matematis, tidak ada “bilangan prima yang besar”, hal tersebut disebabkan oleh jumlah bilangan prima adalah tidak terhingga.
Bilangan prima merupakan bilangan-bilangan asli yang hanya dapat dibagi dirinya sendiri dan 1. Atau bilangan yang memiliki 2 faktor dan angka satu bukan termasuk bilangan prima. Sebagai contoh 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, ….
2. Bilangan Cacah
Bilangan cacah merupakan himpunan bilangan bulat positif, yakni {0, 1, 2, 3 …}. Sederhananya, bilangan cacah terdiri dari himpunan bilangan asli ditambah angka 0. Sebagai contoh 0,1,2,3,4,5,6,7,….
3. Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif. Sebagai contoh -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3. Adapun sifat-sifat dari penjumlahan bilangan bulat sebagai berikut.
- Sifat Tertutup
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat.
- Sifat Komutatif
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a.
- Sifat Asosiatif
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
- Mempunyai Unsur Identitas
Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a. Bilangan nol (0) merupakan unsur identitas pada penjumlahan.
- Mempunyai Invers
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + (–a) = (–a) + a = 0. Invers dari a adalah – a, sedangkan invers dari –a adalah a.
Berikut sifat-sifat yang berlaku dalam operasi bilangan bilat.
- Jika a dan b bilangan bulat maka berlaku a – b = a + (–b). 4.
- Operasi pengurangan pada bilangan bulat berlaku sifat tertutup.
- Jika p dan q bilangan bulat maka
- p x q = pq;
- (–p) x q = –(p x q) = –pq;
- p x (–q) = –(p x q) = –pq;
- (–p) x (–q) = p x q = pq.
- Untuk setiap p, q, dan r bilangan bulat berlaku sifat
- tertutup terhadap operasi perkalian;
- komutatif: p x q = q x p;
- asosiatif: (p x q) x r = p x (q x r);
- distributif perkalian terhadap penjumlahan: p x (q + r) = (p x q) + (p x r);
- distributif perkalian terhadap pengurangan: p x (q – r) = (p x q) – (p x r).
- Unsur identitas pada perkalian adalah 1, sehingga untuk setiap bilangan bulat p berlaku p x 1 = 1 x p = p.
- Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian.
- Pada operasi pembagian bilangan bulat tidak bersifat tertutup.
- Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut. (a) Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. (b) Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. (c) Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–), artinya operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–).
4. Bilangan Rasional
- Bilangan rasional merupakan bilangan yang dinyatakan dengan p/q, yang mana p,q ϵ bulat dan q ≠ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal secara berulang-ulang. Bilangan ini juga menjadi bagian bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a/b, yang mana a dan b bilangan bulat serta b tidak sama dengan 0.
- Adapun batasan dari bilangan rasional dimulai dari selanga (-∞, ∞). Bilangan rasional mencakup bilangan bulat, bilangan cacah, bilangan asli, bilangan prima, dan bilangan-bilangan lain yang menjadi subset dari bilangan rasional. Berikut contoh dari bilangan rasional.
- Jika a/b = c/d maka, ad = bc
- Bilangan rasional juga menjadi bagian bilangan-bilangan dengan rasio (pembagian) dari dua angka (integer) atau dapat dinyatakan dengan a/b. Yang mana a merupakan himpunan bilangan bulat dan b merupakan himpunan bilangan bulat, tetapi tidak sama dengan nol.
- Sebagai contoh himpunan {½, ⅓, ⅔, ⅛, ⅜, ⅝, ⅞, …}.
5. Bilangan Irasional adalah Bagian dari Bilamham Real
Bilangan Real merupakan gabungan dari bilangan rasional dan irasional.
- Bilangan irasional merupakan bilangan riil yang tidak dapa dibagi (hasil baginya tidak pernah berhenti). Oleh sebab itu, bilangan irasional tidak dapat dinyatakan sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol.
- Bilangan rasional dan irasional sangat berbeda. Sebagai contoh bilangan π dan bilangan e. bilangan π sebanrnya tidak tepat jika dinyatakan dengan angka 3.14. Namun, dengan 3,1415926535…. atau 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399 37510…. Begitu pula yang terjadi pada bilangan e. Ia lebih tepat dinyatakan dengan 2,7182818…..
admin
01 Mar 2025
Sahabat nurrohman.com, berikut adalah pengalaman saya ketika saya menjalani PPL sebagai syarat menyelesaikan studi pada Jurusan Matematika Universitas Pasundan Bandung. Mungkin yang menjadi pertanyaan sahabat nurrohman.com semuanya adalah: Mengapa membelajarkan siswa SMA tentang Persamaan Logarutma, harus dimullai dari materi SD? Saya tidak terbiasa mengajak siswa belajar tentang hal-hal yang jauh dari jangkauan mereka. Dan meskipun …
admin
05 Feb 2025
Mungkin sahabat nurrohman.com pernah melihat tulisan seperti ini: ” Belajarlah yang rajin, agar supaya kalian pintar!”, Atau bahkan pernah ada pidato sambutan wakil presiden kita Gibran Rakabuming Raka yang viral karena menggunakan diksi kata” para-para” . Ketika dalam pembuka sambutannya tersebut pak Gibran mengucapkan: ” … para-para kiyai, …”. Terus mungkin masih ada yang bertanya: …
admin
01 Feb 2025
Sahabat nurrohman.com, ada beberapa perubahan terkait sistem penerimaan siswa baru. Perubahan yang terjadi pada istilah yang tadinya peserta didik sekarang kembali menjadi murid, sedangkan zonasi menjadi domisili. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa ada empat jalur penerimaan murid baru di SPMB 2025, yakni :Domisili atau tempat tinggal murid, prestasi, afirmasi, dan …
admin
01 Feb 2025
Sahabat nurrohman.com, saya sendiri memiliki kehawatiran, Kalau berlaku libur sekolah selama bulan Romadhonm anak-anak akan semakin bebas main game dsb. Saya nyaksikan sendiri di kampung saja, Ketika hari minggu, saya dapati anak-anak tetangga sedang main game bareng dengan deman-temannya. Akhirnya Pemerintah Indonesia memutuskan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama bulan Romadhon tetap berjalan. Hal ini ditandai …
admin
27 Jan 2025
Sahabat nurrohman.com, sebagai tambahan untuk mempermudah menentukan suatu bilangan itu memiliki atau habis dibagi 3 atau tidak? Habis dibagi 5 tidak? Jika kita tahu rahasia ini m kita dapat menentukan apakah suatu bilangan meeupakan bilangan prima atau bukan. Ciri Bilangan yang Habis atau Memiliki Faktor 3 Ketika kita akan menentukan FPB atau KPK dari dua …
admin
25 Jan 2025
Sahabat nurrohman.com, ketika melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia, saya mengenalkan semua cabang ilmu bahasa, mulai dari fomologi, morfologi, semantik, dan sintaksis.Pembahasan cabang-cabang ilmu bahasa tersebut akan saya jelaskan kemudian. Untuk sekarang saya akan membahas tentang jenis-jenis paragraf berdasarkan isinya. Hal ini sesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh para peserta didik kelas IV-D SDN 037 Sabang …
09 Feb 2025 76 views
Sahabat nurrohman.com, apa sudah faham tentang cara mudah perkalian dan pembagian dengan 5? Jika sudah faham yu kita lanjut ke ” Perkalian dan pembagian dengan 25″. Sengaja saya partisi pembahasannya agar lebih ringan untuk memahaminya. Baik langsung saja ke pembahasan. Cara Mudah Perkalian dengan 25 Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa, prinsip dasarnya adalah 25 …
29 Des 2024 67 views
Ketika saya mengajak para siswa untuk belajar ipa, setelah melakukan eksperimen, atau demonstrasi, mereka saya ajak untuk berdiskusi tentang gejala-gejala alam yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Contohnya : Ketika sedang belajar tentang perubahan wujud benda, mereka saya ajak untuk berdiskusi tentang ” mengapa ketika waktu subuh, dedaunan pada basah?”. “Mengapa bensin bisa tercium …
19 Feb 2025 237 views
Sobat nurrohman.com, mulai postingan ini saya mengganti istilah peserta didik dengan murid. Hal ini saya ambil dari istilah dalam SPMB ( Sistem Penerimaan Murid Baru). Minggu yang lalu saya memposting konsep deep learning menurut pakar Pendidikan asal Kanada yang bernama Michael Fullan. Salah satu langkah dalam pembelajaran deep learning adalah mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Hal …
03 Jan 2025 110 views
Sahabat nurrohman.com, matematika sebagai bahasa dapat difahami baik secara sederhana, misalkan ketika kita membeli barang ke warung biasaanya menggunakan kosa kata matematika baik dalam jumlah maupun ukuran. Saya mau membeli gula sebanyak 5 ( lima ) kilogram. Kosa kata lima atau 5, dan kata kilo gram merupakan kosa kata yang dipelajari dalam ilmu matematika. Tapi …
01 Jan 2025 73 views
Untuk pertama kalinya, pembelajaran inkuiri dikembangkan oleh Richard Suchman pada tahun 1962, yang memandang hakikat belajar sebagai latihan berpikir melalui pertanyaan-pertanyaan. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya. Pendapat serupa disampaikan oleh Janawi …
Comments are not available at the moment.