• Selamat datang di nurrohman.com Media Komunikasi dan Informasi tentang Pendidikan dan Pembelajaran
Home » Pembelajaran » Apa itu Pembelajaran Inkuiri?

Apa itu Pembelajaran Inkuiri?

admin 01 Jan 2025 73

Untuk pertama kalinya, pembelajaran inkuiri dikembangkan

oleh Richard Suchman pada tahun 1962, yang memandang hakikat

belajar sebagai latihan berpikir melalui pertanyaan-pertanyaan.

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya. Pendapat serupa disampaikan oleh Janawi  bahwa pembelajaran inkuiri memberi peluang kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik lebih ditantang untuk mencari, melakukan dan menenukan sendiri.

Peserta didik  lebih produktif, bukan reproduktif. Fokus pembelajaran ini adalah pada peserta didik. Ia akan mampu menyerap sesuatu dan mampu mencari sesuatu.

National Academy of Science dalam buku National Science Education Stndards (NSES) (1996: 2) mendefinisikan inkuiri sebagai  aktivitas beraneka ragam yang meliputi observasi, membuat pertanyaan, dan memeriksa buku-buku atau sumber informasi lain untuk sesuatu yang lebih diketahui, merencanakan investigasi, bereksperimen menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, mengajukan jawaban, penjelasan, dan prediksi, serta mengomunikasikan hasil.

Berdasarkan pengertian inkuiri yang telah disampaikan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi melalui observasi atau eksperimen untuk memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis. Adapun berbagai alasan penggunaan pembelajaran inkuiri yaitu dengan menemukan sendiri tentang konsep yang dipelajari, peserta didik akan lebih memahami ilmu, dan ilmu yang telah diperoleh akan bertahan lebih lama.

Sasaran utama kegiatan melalui pembelajaran inkuiri disampaikan oleh Sitiatava Rizema Putra  adalah sebagai berikut.

1) Keterlibatan peserta didik secara maksimal dalam proses kegiatan pembelajaran.

2) Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan  pengajaran.

3) Mengembangkan sikap percaya terhadap diri sendiri pada diri

seorang peserta didik tentang suatu yang ditemukan dalam proses

inkuiri.

 

Tujuan utama strategi pembelajaran inkuiri disampaikan oleh

Oemar Hamalik   ialah mengajar para peserta didik bersikap

reflektif terhadap masalah-masalah sosial yang bermakna. Selain itu

tujuan pembelajaran inkuiri dirinci oleh Sitiatava Rizema Putra sebagai berikut:

1) Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan

memproses bahan pelajarannya.

2) Mengurangi ketergantungan peserta didik peserta didik terhadap

guru untuk mendapat pelajarannya.

3) Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya.

4) Memberi pengalaman belajar seumur hidup.

Pendekatan inkuiri harus memenuhi empat kriteria yaitu

kejelasan, kesesuaian, ketepatan, dan kerumitan. Menurut Wina

Sanjaya  , ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan

dalam penggunaan inkuiri, di antaranya sebagai berikut.

1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan

kemampuan berpikir. Jadi, pembelajaran inkuiri berorientasi pada

hasil belajar dan proses belajar.

2) Prinsip Interaksi

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik

interaksi antar peserta didik maupun interaksi peserta didik dengan

guru, bahkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan

sehingga peran guru bukanlah sebagai sumber belajar melainkan

sebagai pengatur proses interaksi itu sendiri.

3) Prinsip Bertanya

Peran guru dalam pembelajaran ini adalah sebagai penanya

dan kemampuan peserta didik dalam menjawab setiap pertanyaan

termasuk bagian dari proses berpikir.29

4) Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya sekedar mengingat materi pelajaran,

melainkan juga proses berpikir (learning how to think), yakni

proses mengembangkan potensi seluruh otak.

5) Prinsip Keterbukaan

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang

menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus

dibuktikan kebenarannya. Guru berperan menyediakan ruang untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam

mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran inkuiri, menurut Wina Sanjaya  adalah sebagai berikut.

1) Orientasi

Pada tahap ini, guru melakukan langkah untuk

mengarahkan suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal-

hal yang dilakukan. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap orientasi

ini ialah sebagai berikut.

  1. a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharap dapat

dicapai oleh peserta didik.

  1. b) Menerangkan pokok-pokok kegiatan yang mesti dilakukan oleh

peserta didik untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan30

langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari

langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan

kesimpulan.

  1. c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini

dilakukan dalam rangka memotivasi belajar peserta didik.

2) Merumuskan Masalah

Merumuan masalah merupakan langkah membawa kepada peserta

didik kepada suatu persoalan. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang tetapi tentu ada jawabannya. Peserta

didik didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari

jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri.

3) Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji

kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru

untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada

setiap peserta didik ialah mengajukan berbagai pertanyaan yang

bisa mendorong peserta didik supaya dapat merumuskan jawaban

sementara atau kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan

yang dikaji.

4) Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan.

pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses

mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.

5) Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh

berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti

mengembangkan kemampuan berpikir rasional yang artinya bahwa

jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi

tetapi juga didukung oleh data yang dapat dipertanggungjawabkan.

6) Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan

yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan data-data

yang relevan.

Tahapan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri menurut

Dell’ Olio dan Jeanine M  mempunyai langkah- langkah sebagai berikut.

1) Merumuskan pertanyaan

Peserta didik dilatih untuk merumuskan pertanyaan dan

menemukan jawaban atas fenomena yang fenomena yang sedang

dipelajari.

2) Menyusun hipotesis

Peserta didik menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk

menjawab pertanyaan dengan memperkirakan jawabannya yaitu

menyusun dugaan sementara atau hipotesis.

3) Mendesain eksperimen

Peserta didik mampu mendesain eksperimen untuk menguji

hipotesis yang telah disusun. Hasil dari kegiatan eksperimen ini

akan membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaan

(rumusan masalah).

4) Mengumpulkan data

Data dapat dikumpulkan melalui kegiatan penyelidikan dan studi

pustaka.

5) Menganalisis data

Peserta didik mencari makna dari data yang telah diperoleh melalui

kegiatan berpikir. Peserta didik dituntun untuk mengetahui pola

dari data yang diperoleh.

6) Membuat kesimpulan dan membuat generalisasi

Setelah memperoleh data, pesera didik mengaitkan data-data yang

telah diperoleh dan konsep-konsep yang ada untuk kemudian

dirumuskan kesimpulan.

7) Mengomunikasikan hasil

Langkah terakhir dari inkuiri yaitu mengomunikasikan apa yang

telah dipelajari.

Sistem pembelajaran inkuiri mempunyai keunggulan dan

kelemahan. Berikut uraian keunggulan dan kelemahan dari sistem

pembelajaran inkuiri menurut Wina Sanjaya (2006: 208-209).

1) Kelebihan Pendekatan Inkuiri

Beberapa kelebihan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran

ialah sebagai berikut:

  1. a) Pembelajaran inkuiri meningkatkan potensi intelektual peserta

didik karena peserta didik diberi kesempatan untuk mencari

dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang

diberikan dengan pengamatan dan pengalaman belum sendiri.

  1. b) Peserta didik memperoleh pengetahuan yang bersifat

penyelidikan karena terlibat langsung dalam proses

penyelidikan.

  1. c) Belajar mealui inkuiri dapat memperpanjang proses ingatan

karena belajar dari hasil pemikiran sendiri lebih mudah diingat.

  1. d) Pembelajaran terpusat pada peserta didik. Salah satu prinsip

psikologi belajar menyatakan bahwa semakin besar keterlibatan

peserta didik dalam proses pembelajran semakin besar pula

kemampuan belajar peserta didik tersebut

  1. e) Pembelajarn inkuiri dapat menghindarkan peserta didik dari

belajar dengan hafalan. Pembelajaran inkuiri menekankan

kepada peserta didik untuk menemukan makna dari lingkungan

di sekelilingnya.34

  1. f) Pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mencerna dan mengatur informasi yang

didapatkan.

2) Kekurangan pendekatan inkuiri

Selain kelebihan, pendekatan inkuiri juga memiliki

beberapa kekurangan diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. a) Pembelajaran inkuiri mengandalkan suatu kesiapan berpikir

sehingga peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir

lambat bisa mengalami kebingungan dalam berpikir secara

luas, membuat abstraksi, menemukan hubungan antar konsep

dalam suatu mata pelajaran. Sedangkan peserta didik yang

mempunyai kemampuan berpikir tinggi mampu memonopoli

pembelajaran penemuan sehingga menyebabkan frustasi bagi

peserta didik yang lainnya.

  1. b) Tidak efisien khususnya untuk mengajar peserta didik yang

berjumlah besar sehingga banyak waktu yang dharbiskan untuk

membantu peserta didik dalam menemukan teori-teori tertentu.

  1. c) Bidang sains membutuhkan banyak fasilitas untuk menguji ide-ide.
  1. d) Kurang berhasil bila jumlah peserta didik terlalu banyak dalam satu kelas.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Membelajarkan Siswa SMA tentang Persamaan Logaritma Dimulai dari Mat SD

admin

01 Mar 2025

Sahabat nurrohman.com, berikut adalah pengalaman saya ketika saya menjalani PPL sebagai syarat menyelesaikan studi pada Jurusan Matematika Universitas Pasundan Bandung. Mungkin yang menjadi pertanyaan sahabat nurrohman.com semuanya adalah: Mengapa membelajarkan siswa SMA tentang Persamaan Logarutma, harus dimullai dari materi SD? Saya tidak terbiasa mengajak siswa belajar tentang hal-hal yang jauh dari jangkauan mereka. Dan meskipun …

Upaya Peningkatan SDM Indonesia Melalui Model Pembelajaran STEM

admin

19 Feb 2025

Sobat nurrohman.com, mulai postingan ini saya mengganti istilah peserta didik dengan murid. Hal ini saya ambil dari istilah dalam  SPMB ( Sistem Penerimaan Murid Baru). Minggu yang lalu saya memposting konsep deep learning menurut pakar Pendidikan asal Kanada yang bernama Michael Fullan. Salah satu langkah dalam pembelajaran deep learning adalah mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Hal …

Konsep Manfaat dan Langkah-Langkah Pembelajaran Deep Learning Michael Fullan

admin

14 Feb 2025

Sobat nurrohman.com, sebelumnya saya pernah memposting sekilas”  apa itu deep learning“. Sekarang saya akan membahas lebih rinci tentang deep learning ini mengacu  kepada  seorang pakar Pendidikan yang bernama Michael Fullan. Michael Fullan adalah seorang pakar pendidikan Kanada yang terkenal dengan konsep “Deep Learning” dalam konteks pendidikan. Menurut Fullan, Deep Learning adalah suatu proses pembelajaran yang …

Gerakan Senam Otak yang Akan Diterapkan di Sekolah serta Manfaatnya

admin

09 Feb 2025

Sahabat nurrohman.com, belum lama ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memberikan bocoran tentang rencana senam otak yang akan diterapkan di sekolah. Senam otak akan dilakukan setelah makan siang atau pada jam istirahat. Beberapa Gerakan yang Dilakukan dalam Senam Otak serangkaian gerakan sederhana dalam senam otak. Berikut di antaranya: 1. Pasang Telinga Gerakan …

Cara Mudah Perkalian dan Pembagian 5, 25, dan 125 bagian 2

admin

09 Feb 2025

Sahabat nurrohman.com, apa sudah faham tentang cara mudah perkalian dan pembagian dengan 5? Jika sudah faham yu kita lanjut ke ” Perkalian dan pembagian dengan 25″. Sengaja saya partisi  pembahasannya agar lebih ringan untuk memahaminya. Baik langsung saja ke pembahasan. Cara Mudah Perkalian dengan 25 Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa, prinsip dasarnya adalah 25 …

Cara Mudah Perkalian dan Pembagian 5, 25, dan 125 bagian 1

admin

09 Feb 2025

Sahabat nurrohman.com, kali ini saya akan mengungkap rahasia, cara mudah menentukan hasil perkalian dan pembagian dengan bilangan  5. Hal ini saya temukan ketika saya masih mengajar di kelas 6 SDP N Sabang Bandung. Saya mendapatkannya dari asumsi bahwa 5 adalah 10/2. 25 = 100/4, dan 125 = 1.000/8. Cara Mudah menentukan Perkalian 5 Jika suatu …